Minggu, 18 Oktober 2015

senja




Kupikir senja masih setia bersamaku
Ternyata senja tlah berlalu bersama rindu
Membenamkan sebagian, rasa yang dulu bersemayam
Bersemayam, menghidupkan tawa dan lara dalam cerita cintaku
Terkadang kita sadar bahwa setiap luka punya cerita tentang kita, luka, dan cita
Melukiskan segelintir bahagia, duka, dan sengsara
Aku masih menganggap melodi adalah penawar rindu yang mujarab
Mengobati setiap luka yang tertoreh
Teman dalam sepi yang menghibur
Malaikat penolong ketika jatuh cinta
Teman hidup yang paling setia 
Itupu hanya tanggapanku tentang melodi
Lain lagi dengan syair, mengapa pujangga-pujangga itu begitu mahir merangkai cerita tentang cinta
Yang mereka anggap seolah cinta adalah dewa kehidupan yang nyata
Lain lagi dengan yang kurasa
Mengapa cinta dimataku terasa ambigu yang nyata ??
Yang kutahau tiada cinta yang abadi selain cinta kepada sang pencipta

Segelintir orang sesekali katakan bahwa cinta hidup dalam jiwa seseorang
Padahal aku tahu bukan cinta yang hidup dalam jiwaku
Melainkan

.......................................................................................................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar